Mamuju, Mesakada.com – Kementerian Transmigrasi RI menargetkan Sulbar sebagai kawasan strategis pembangunan ekonomi baru berbasis transmigrasi.
Kawasan transmigrasi tak lagi dipandang sebagai wilayah pemukiman semata, melainkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan.
Hal ini disampaikan langsung Menteri Transmigrasi RI, Iftitah Sulaiman Suryanagara, saat kunjungan kerjanya ke Sulbar, Jumat 18 Juli.
“Saya datang tidak membawa janji yang banyak, tapi saya ingin datang satu semangat: mari kita membangun Sulbar dengan sebaik-baiknya. Jauh lebih baik dibandingkan hari ini,” ujar Iftitah.
Ia menegaskan, kementeriannya sedang menyiapkan
masterplan pembangunan kawasan transmigrasi yang berbasis potensi daerah. Bukan semata-mata karena arahan Presiden untuk pengentasan kemiskinan, tetapi karena Sulbar dinilai memiliki kekuatan alam dan sosial yang layak dikembangkan secara berkelanjutan.
“Hari ini transmigrasi berbeda. Bukan sekadar perpindahan penduduk, tapi melihat potensi ekonomi, sosial, dan sebagainya. Kita ingin membuat satu kawasan ekonomi yang bisa menghasilkan pendapatan dan kesejahteraan. Ada rasa aman dan damai,” tambahnya.
Iftitah menekankan, sistem transmigrasi saat ini tidak lagi menggunakan pendekatan top-down, melainkan berdasarkan permintaan dari pemerintah daerah.
Dalam diskusinya bersama Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK), Menteri Transmigrasi menyerap sejumlah potensi sektor unggulan seperti kakao, perikanan, peternakan, dan sawit.
“Peternakan ini luar biasa. Kemarin saya bicara dengan Menteri Investasi, ada pengusaha dari Brazil membutuhkan dua juta hektare untuk peternakan. Di sana jumlah sapi lebih banyak dari manusia. Mereka ingin mengembangkan peternakan di Indonesia,” jelasnya.
Gubernur Sulbar SDK, menyambut baik komitmen Kementerian Transmigrasi. Menurutnya, Sulbar menghadapi tantangan besar secara ekonomi dan butuh dukungan konkret dari pemerintah pusat.
“Kami memiliki tantangan berat karena hampir semua indikator ekonomi makro kami di bawah rata-rata nasional. Baik pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, maupun ketimpangan wilayah,” ungkap SDK
Ia menilai, kebijakan transmigrasi sebelumnya telah membawa kemajuan signifikan bagi daerah seperti Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu. Karena itu, SDK berharap seluruh kabupaten di Sulbar dapat masuk dalam program transmigrasi ke depan.
“Dengan hadirnya Menteri Transmigrasi, itu artinya harapan bagi kita semua. Bahwa investasi pemerintah di bidang transmigrasi akan berada di Sulbar,” tegasnya. (*)