Mamuju, Mesakada.com — Masyarakat pelosok bakal segera menikmati layanan internet lewat dukungan teknologi Starlink. Hal tersebut setelah Pemprov Sulbar menargetkan penuntasan 90 titik blank spot atau wilayah tanpa jaringan komunikasi di tahun 2025.
Program ini menjadi salah satu prioritas utama Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, sebagai bagian dari komitmen memperluas akses digital hingga ke pelosok.
“Dalam RPJMD beliau, tahun ini akan dituntaskan 90 titik dari 260 titik blank spot yang ada. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 3,3 miliar, ditambah penguatan masing-masing titik desa menggunakan teknologi Starlink,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfopers) Sulbar, Mustari Mula. Selasa, 22 April 2025.
Ratusan titik blank spot tersebut tersebar di desa-desa, sekolah (SMA, SMK, SLB), puskesmas, hingga UPTD provinsi. Penanganan ini tidak hanya menyasar konektivitas, tetapi juga pemerataan layanan informasi dan komunikasi di seluruh Sulawesi Barat.
Menurut Mustari, Gubernur SDK ingin memastikan bahwa setiap program OPD benar-benar menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penyelarasan program dengan visi, misi, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Beliau ingin melihat langsung program mana yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan sejalan dengan RPJMD. Jadi program yang bersifat langsung dirasakan masyarakat akan jadi prioritas,” jelas Mustari.
Selain penanganan blank spot, Gubernur SDK juga meminta evaluasi menyeluruh terhadap peran tiap bidang di Dinas Kominfopers, termasuk unit kerja seperti kehumasan, aplikasi telematika, statistik dan persandian, serta Komisi Informasi dan Komisi Penyiaran.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemprov Sulbar dalam mewujudkan pembangunan berbasis digital dan inklusif, demi menjangkau lebih banyak masyarakat di era transformasi digital. (*)
