Menembus Kabut di Beru-Beru: Asa Baru dari Lahan Hibah Sulawesi Barat

oleh -1545 Dilihat

Mamuju, Mesakada.com — Kabut tipis masih menggantung di atas perkebunan Desa Beru-Beru, Kecamatan Kalukku, ketika Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, melangkah memasuki area seluas 10 hektare itu.

Kamis pagi, 23 Januari 2025, adalah saksi bagaimana lahan yang dulunya kosong kini menjadi ruang harapan. 

“Alhamdulillah, kami berkunjung ke Desa Beru-Beru melihat perkebunan 10 hektare luasnya,” ujar Bahtiar, senyumnya merekah seiring matanya menatap hasil bumi yang mulai menampakkan diri. 

Lahan ini, cerita Bahtiar, adalah hibah dari Pemprov Sulawesi Barat kepada Korem 142/Tatag pada tahun 2024. “Ini dikelola Kodim 1418 Mamuju. Jadi ini khusus dipusatkan untuk ketahanan pangan sejak Juli tahun 2024,” tambahnya. 

Waktu tujuh bulan telah memberikan jawaban. Perkebunan itu kini tumbuh dengan berbagai kehidupan: cabai merah yang memerah di sela daun, pohon pisang cavendish yang menjulang, kolam ikan yang beriak pelan, hingga sapi-sapi yang meringkik di kandang. 

“Insya Allah, ini akan berkembang dan menjadi pusat edukasi ketahanan pangan,” Bahtiar berkata dengan nada optimistis.

Baginya, apa yang dilakukan Korem 142/Tatag adalah bukti nyata pemanfaatan lahan secara maksimal. Ia memuji kinerja TNI, menyebut bahwa inisiatif ini sudah berjalan bahkan sebelum ada perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto. 

“Program ketahanan pangan kita sudah berjalan dengan kerja sama TNI dan para petani,” tegasnya. 

Di masa depan, ia membayangkan kawasan ini tak hanya menjadi ladang pangan, tetapi juga sekolah bagi para petani.

“Ini bisa menjadi pusat pendidikan petani bagaimana menanam holtikultura yang memiliki nilai ekonomis,” ujarnya.

Tak berhenti di sana, Bahtiar juga membayangkan lahan ini menjadi sumber program makan bergizi gratis, mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan perikanan. 

Sementara itu, Pjs Danramil Kalukku, Letda Syamsuddin, menyambut kedatangan Bahtiar dengan harapan yang sama. “Kunjungan Pj Gubernur tentu membawa semangat dalam menciptakan ketahanan pangan,” katanya. 

Di sela-sela wawancara, Syamsuddin menunjukkan kandang ayam, sapi, dan deretan tanaman holtikultura yang menghijau di sepanjang lahan. Ada pepaya, pisang cavendish, dan cabai merah yang siap panen. 

“Kami harap kedepannya program ketahanan pangan ini terus berlanjut dan berkembang. Sehingga bisa menyuplai terutama program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden,” tandas Syamsuddin, penuh keyakinan. 

Di Beru-beru, pagi itu, semangat menyusuri jalan tanah yang basah seakan berkata bahwa dari tanah inilah masa depan lahir. Tanah yang memberi makan, mengajarkan, dan, lebih dari segalanya, menghidupkan asa. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.