Mamuju, Mesakada.com – Penolakan warga terhadap aktivitas tambang pasir di Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju kembali memuncak, Rabu 16 April.
Ratusan warga menghadang alat berat milik PT Jaya Pasir Andalan yang berusaha memasuki wilayah desa untuk memulai operasional.
Koordinator Forum Masyarakat Nelayan Pesisir Kalukku Barat dan Beru-Beru, Zulkarnain mengatakan, alat berat berupa ekskavator tersebut datang dengan pengawalan sejumlah oknum kepolisian, baik yang berseragam maupun berpakaian preman.
Namun kehadiran aparat tidak menyurutkan tekad warga untuk menolak aktivitas pertambangan yang mereka anggap mengancam ruang hidup mereka.
“Warga tidak takut, kami langsung mengepung alat berat itu sampai operatornya nyaris jadi korban amukan massa,” kata Zulkarnain, Rabu 16 April.
Setelah ketegangan berlangsung, warga secara gotong royong mengusir paksa alat berat tersebut. Mereka mengawal ekskavator itu hingga keluar dari desa dan memastikan langsung di Kantor Camat Kalukku bahwa alat berat benar-benar telah meninggalkan wilayah Kalukku Barat.
“Kami tegaskan, jangan coba-coba masuk lagi. Ini peringatan keras untuk pemerintah dan PT Jaya Pasir Andalan,” tegasnya.
Dalam pernyataannya, warga mengaku masih menahan diri untuk tidak melakukan tindakan anarkis. Namun mereka memperingatkan bahwa kesabaran mereka ada batasnya.
“Hari ini kami masih tidak melakukan pengerusakan atau kekerasan. Tapi apabila permintaan warga ini tidak diindahkan oleh pemerintah dan pihak PT Jaya Pasir Andalan masih memaksakan untuk masuk, maka warga siap perang untuk mempertahankan tanah kelahiran mereka,” pungkasnya. (*)