Mamuju, Mesakada.com – Varian baru COVID-19 bernama ‘Stratus’ atau XFG kini terdeteksi di Indonesia dan telah menjadi varian dominan sejak Juni 2025. Meskipun belum ditemukan di Sulawesi Barat, Dinas Kesehatan Sulbar mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak lengah.
Varian XFG pertama kali diidentifikasi lewat pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap lonjakan kasus lokal yang terjadi sejak awal Juli. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, dalam periode 20–26 Juli (minggu ke-30), terdapat 13 kasus positif dari 186 sampel, dengan tingkat positivity rate sebesar 6,99%.
“XFG memang termasuk varian dengan risiko rendah, namun tetap butuh kewaspadaan karena penyebarannya cepat,” tulis Kemenkes dalam keterangan resminya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menyebut bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus XFG di wilayah Sulbar. Namun, ia menegaskan pentingnya penguatan sistem deteksi dini di fasilitas kesehatan.
“Kami mendorong penguatan surveilans, serta pemantauan kasus penyakit saluran pernapasan seperti ISPA, pneumonia, dan influenza like illness (ILI) di seluruh kabupaten/kota,” ujar Nursyamsi, Kamis (31/7).
Ia juga menyampaikan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka–Salim S Mengga, telah memberi arahan agar pemerintah hadir dan memastikan pelayanan kesehatan berjalan cepat serta adaptif di tengah potensi ancaman penyebaran varian baru ini.
Dinkes Sulbar mengeluarkan beberapa imbauan kepada masyarakat:
1. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Perkuat daya tahan tubuh dengan pola makan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga teratur.
3. Gunakan masker jika mengalami gejala flu, batuk, atau saat berada di keramaian.
4. Pelaku perjalanan luar negeri diminta segera melapor ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala.
“Kita tidak boleh panik, tetapi juga tidak boleh lengah,” tegas Nursyamsi. (*)
