Majene, Mesakada.com – Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan Sulawesi Barat. Grup Banggae Art SMPN 2 Majene berhasil menembus 10 besar nasional dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2025 cabang Kreativitas Musik Tradisional.
Pengumuman resmi finalis dirilis Balai Pengembangan Talenta Nasional, Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) Kemendikdasmen, Sabtu (20/9) malam pukul 21.00 WITA. Nama SMPN 2 Majene tertulis jelas dalam surat keputusan tersebut, memastikan langkah mereka ke babak grand final yang akan digelar di Jakarta pada 3–8 November 2025 mendatang.
Perjalanan menuju pentas nasional bukan hal mudah. Dari tingkat kabupaten, kemudian provinsi, hingga bersaing secara daring dengan 38 provinsi lain, akhirnya karya bertajuk “Sambaratanna Olowilla” berhasil menembus final 10 besar.
Muh. Ulfi Mahendra, pembina sekaligus arranger karya tersebut, mengaku terharu atas pencapaian anak didiknya. “Ada harapan yang selalu menjadi cambuk yang dititipkan anak-anak kepada saya. Ini menjadi momentum sebagai penguatan membangun karakter peserta didik sejak dini,” ungkapnya.
Ia menjelaskan persiapan tim akan lebih dimaksimalkan menjelang grand final. Karya yang dibawakan, kata dia, bukan hanya sekadar musik, melainkan sarana memperkenalkan kembali budaya maritim Mandar.
“Karya ini diharapkan mampu kembali memperkenalkan budaya maritim Mandar Sulawesi Barat dalam hal alat transportasi laut nenek moyang kita, yaitu lopi. Apalagi baru-baru ini baru saja terhelat event akbar Sandeq Silumba 2025 dan Sandeq Segitiga di Sulawesi Barat,” ujarnya.
Ulfi Mahendra juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Kepala SMPN 2 Majene, Asmirah, serta seluruh keluarga besar sekolah.
“Berkat semuanya, siswa kami melenggang ke babak final FLS2N 2025 di Jakarta,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah, baik Kabupaten Majene maupun Provinsi Sulawesi Barat, memberi perhatian penuh terhadap capaian ini.
“Kami sebagai tim berharap agar prestasi peserta didik kita direspon dengan baik, sebab ini bukan hanya membawa nama sekolah, tetapi juga nama daerah,” tutupnya. (*)