Nilai Ekspor Sulbar Merosot: Tak Satu Pun Komoditas Melalui Pelabuhan Sulbar

oleh -729 Dilihat
Proses bongkar muat di Pelabuhan Belang-Belang, Mamuju.

Mamuju, Mesakada.com – Angka-angka tak bisa berdusta. Desember 2024, nilai ekspor Sulawesi Barat kembali merosot, hanya menyentuh US$ 28,67 juta atau setara Rp 468,6 miliar. Dibandingkan Desember tahun sebelumnya, penurunannya mencolok: 53,71 persen. 

Di balik angka-angka ini, ada realitas yang tak bisa diabaikan. Komoditas utama Sulawesi Barat, lemak dan minyak hewani/nabati, masih mendominasi ekspor dengan kontribusi 99,07 persen. Hampir seluruhnya dikirim ke satu tujuan besar. 

“China menjadi negara tujuan utama terbesar ekspor Sulawesi Barat selama bulan Desember 2024 dengan kontribusi sebesar 99,22 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Tina Wahyufitri, Senin 3 Februari. 

Sepanjang tahun 2024, dari Januari hingga Desember, komoditas yang sama terus mendominasi, dengan nilai ekspor mencapai US$ 406,16 juta. Namun, jika dibandingkan tahun sebelumnya, angka itu turun 11,67 persen dari US$ 459,16 juta. 

Ada satu ironi yang tak bisa diabaikan: tidak ada satu pun komoditas ini yang dikirim langsung dari pelabuhan di Sulawesi Barat. Semua harus melewati jalur lain—Pelabuhan Pantoloan di Palu, Pelabuhan Makassar, atau bahkan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. 

Angka terus berbicara. Namun, di balik statistik, ada cerita tentang ekonomi yang goyah, ketergantungan pada satu komoditas, dan harapan yang menggantung pada gelombang ekspor yang tak lagi setinggi dulu. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.