Terkait potensi LTJ di Sulbar, Kementerian Transmigrasi akan menurunkan 105 peneliti dari sejumlah kampus besar di Indonesia seperti ITB, UI, dan IPB untuk melakukan eksplorasi awal.
“Kami dari Kementerian Transmigrasi istilahnya mengendus. Kalau misalkan logam tanah jarang ada di Sulbar, maka kita harus waspada. Waspada dalam arti menyambut masa depan lebih baik dengan meningkatkan kapasitas masyarakatnya,” ucap Iftitah.
Jika hasil penelitian menunjukkan potensi yang valid, Iftitah bahkan membuka wacana pembangunan pusat pendidikan vokasional bertajuk Kampus Patriot di Sulbar mulai tahun depan.
“Logam tanah jarang bagi saya sesuatu yang baru, kami juga masih mempelajari. Tapi informasi yang saya dapatkan luar biasa. Tidak keliru saya. Akhir Agustus kami akan kirim tim peneliti ke sini,” tandasnya. (*)