Disketapang Sulbar Waspadai Beras Oplosan Saat Beras SPHP Disalurkan

oleh -681 Dilihat

Mamuju, Mesakada.com – Harga beras yang terus melonjak membuat Badan Pangan Nasional (Bapanas) menginstruksikan Perum Bulog untuk segera menyalurkan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Namun, Pemprov Sulbar menaruh perhatian serius pada potensi kecurangan dalam distribusi beras tersebut, terutama praktik oplosan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulbar, Abdul Waris Bestari, menegaskan bahwa Bulog sudah mulai melakukan pengemasan beras SPHP dan penyaluran dijadwalkan dimulai Sabtu, 12 Juli 2025.

“Saat ini Bulog sementara melakukan packing beras, dan besok saya sudah sampaikan untuk segera disalurkan,” kata Waris, kemarin.

Menurut Waris, langkah cepat ini merupakan arahan langsung Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga untuk menekan lonjakan harga beras di pasaran.

Namun, yang lebih ditekankan oleh Waris adalah pengawasan ketat terhadap beras SPHP agar tidak dicampur dengan beras lain alias dioplos. Pasalnya, Kementerian Pertanian menemukan indikasi praktik oplosan di beberapa daerah.

“Kami sudah dapat informasi dari Kementan, di beberapa daerah ada yang oplos. Ini tidak boleh terjadi di Sulbar. Kami bersama satgas pangan dan Bulog mengawasi langsung prosesnya. Jangan sampai ada pihak yang menampung, mengganti kemasan, lalu menjual di atas HET (Harga Eceran Tertinggi),” tegasnya.

Waris juga memperingatkan bahwa pihaknya tak akan mentolerir siapapun yang mencoba bermain-main dengan beras subsidi.

“Sanksinya tegas! Kalau ada yang menjual di atas HET atau mengoplos, segera laporkan ke kami. Kami akan tindak,” ujarnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.