Mamuju, Mesakada.com — Warga Sulbar diminta waspada usai Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar mencatat 831 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga September 2025. Tiga kasus berujung kematian.
Angka ini menjadi sinyal bahaya bagi pemerintah dan masyarakat untuk tidak lengah dalam upaya pencegahan. Kondisi tersebut sejalan dengan tren nasional.
Data Kementerian Kesehatan mencatat, selama Januari hingga Mei 2025, terdapat 56.269 kasus DBD secara nasional, dengan 250 kematian tersebar di 24 provinsi.
“Gerakan 3M Plus harus menjadi budaya bersama. Menguras dan menyikat tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, serta mendaur ulang barang bekas. Plus berbagai langkah tambahan seperti menaburkan larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, hingga menggunakan kelambu atau obat anti nyamuk,” kata Plt Kepala Dinkes Sulbar, dr. Nursyamsi, Senin (15/9/2025).
Ia menegaskan, pemberantasan DBD dan malaria adalah bagian penting dari program Panca Daya Sulbar Maju dan Sejahtera, yang dicanangkan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.
“Tujuannya adalah mewujudkan sumber daya manusia Sulbar yang sehat, unggul, dan berkarakter. Karena hanya dengan masyarakat yang sehat, kita bisa melangkah lebih jauh menuju pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sulbar juga bukan hanya menghadapi DBD, tetapi juga masih mencatat 74 kasus malaria sepanjang tahun ini. Dua penyakit menular tersebut menuntut perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat. (*)