Mamuju, Mesakada.com — Angka penderita Tuberkulosis (TBC) di Sulbar masih tinggi. Hingga pertengahan 2025, capaian program pengendalian TBC di provinsi ini jauh di bawah target nasional.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, drg. Asran Masdy menyampaikan keprihatinannya terhadap masih rendahnya capaian program di daerah.
“Berdasarkan data hingga Juni 2025, capaian indikator program TBC di Sulbar masih di bawah target nasional,” kata Asran.
Treatment coverage baru mencapai 39 persen dari target 90 persen, cakupan inisiasi pengobatan kasus TB RO sebesar 90 persen dari target 95 persen, dan angka keberhasilan pengobatan tercatat 83 persen dari target 90 persen.
Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus TBC setelah India, dan Sulbar sebagai bagian dari itu tidak boleh tinggal diam.
Capaian ini dinilai belum cukup untuk mendorong percepatan eliminasi TBC yang ditargetkan nasional pada tahun 2030.
Pertemuan virtual ini diikuti para pengelola program TBC kabupaten/kota, fasilitas layanan kesehatan, dan mitra terkait.
Tujuannya adalah mengevaluasi kinerja semester I, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi di lapangan, serta menyusun langkah strategis untuk peningkatan capaian di semester berikutnya.
Kadinkes menegaskan pentingnya kolaborasi dan komunikasi antar lintas sektor.
“Jangan ragu menyampaikan masukan, karena dari sinilah lahir ide-ide inovatif dan kebijakan yang inklusif,” ujar Asran. (*)