Warga Pasangkayu Disebut Banyak Duit, Cenderung Ogah Jadi Peserta BPJS Kesehatan

oleh -628 Dilihat

Mamuju, Mesakada.com – Saat semua kabupaten di Sulbar telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan semesta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kabupaten Pasangkayu justru tertinggal.

Tingkat keaktifan kepesertaan JKN di Pasangkayu baru menyentuh angka 73 persen, jauh di bawah rata-rata daerah lain yang sudah berada di atas 85 hingga 90 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar, drg Asran Masdy, menyebut rendahnya keaktifan JKN di Pasangkayu salah satunya disebabkan oleh karakteristik masyarakatnya yang enggan mengandalkan fasilitas BPJS Kesehatan.

Alasannya cukup mencengangkan, mereka merasa mampu menanggung biaya kesehatan secara mandiri.

“Di sana (cenderung) masyarakat banyak duit, mereka cenderung berobat sendiri secara umum ketimbang fasilitas JKN,” ungkap drg. Asran saat dikonfirmasi, Rabu 7 Mei.

Menurutnya, kebiasaan ini sudah berlangsung lama. Warga Pasangkayu disebut-sebut lebih memilih membayar langsung saat berobat atau bahkan menggunakan asuransi swasta.

“Mereka pikir soal biaya kesehatan, duit mereka banyak dan ada juga pakai asuransi swasta. Tapi kecenderungannya memang karena uang banyak, makanya pakai umum,” tambah drg. Asran.

Meski demikian, ia menyebut saat ini telah ada upaya dari pemerintah daerah Pasangkayu untuk meningkatkan cakupan JKN.

“BPJS Kesehatan telah mengadvokasi ke Pemda Pasangkayu, mengharap supaya ada arahan dari pemerintah daerah untuk bagaimana masyarakat terdaftar sebagai peserta JKN,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Pasangkayu sendiri menargetkan tingkat keaktifan JKN bisa menembus 85 persen pada Mei ini. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.