UMKM Maloppo di Majene Dapat Mesin Modern, Produksi Minyak Kelapa Kini Lebih Efisien

oleh -178 Dilihat

Majene, Mesakada.com Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Sulbar) bersama Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) berkolaborasi meningkatkan kapasitas produksi Kelompok Usaha Maloppo, produsen minyak kelapa di Desa Bonde Utara, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene.

Melalui program pengabdian masyarakat yang berlangsung pada 20–21 Agustus 2025, kelompok usaha ini mendapatkan pendampingan intensif untuk menghasilkan produk yang lebih kompetitif. Dukungan ini juga sejalan dengan program Sulbar Berdaya yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.

Tim Unsulbar yang diketuai Dian Megah Sari menyerahkan bantuan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa mesin pemasak minyak kelapa modern dengan sistem pengaduk otomatis dan kontrol suhu. Teknologi ini diyakini mampu menjaga kejernihan, kualitas, serta memperpanjang umur simpan minyak.

“Harapan kami, mesin dan pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas produksi minyak kelapa, dari konsistensi warna hingga daya simpan. Dengan begitu, produk UMKM lebih diminati dan bisa bersaing di pasaran,” ujar Dian.

Ketua Kelompok Usaha Maloppo, Yusrawati, menyambut baik bantuan tersebut. “Kami sangat bersyukur. Kalau dulu masih pakai kayu bakar dan aduk manual, sekarang sudah otomatis dan hasilnya lebih baik. Ditambah lagi pelatihan konten dan pencatatan keuangan pakai aplikasi, ini sangat membantu kami,” ucapnya.

Selain penyerahan mesin, kegiatan juga diisi pelatihan penggunaan teknologi baru, strategi pemasaran digital, hingga pencatatan keuangan menggunakan aplikasi SIAPIK untuk meningkatkan profesionalisme usaha.

Penyuluh Disperindag Sulbar, Aswad, menegaskan pemerintah daerah berkomitmen melanjutkan pendampingan. “Ini langkah konkret mendukung visi gubernur dalam pertumbuhan ekonomi inklusif. Kami akan terus mendampingi agar UMKM seperti Maloppo bisa naik kelas,” katanya.

Dengan adanya inovasi ini, Kelompok Usaha Maloppo diharapkan mampu menekan biaya produksi, meningkatkan volume, dan mendorong nilai jual minyak kelapa lokal. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.