Tinggi Peminat, 4,8 Ton Ikan Penja Asal Sulbar Dikirim ke Balikpapan

oleh -1344 Dilihat

Mamuju, Mesakada.com — Sebanyak 4,8 ton Ikan Penja hasil tangkapan nelayan Sulbar dikirim ke Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), melalui Pelabuhan Feri Mamuju.

“Seluruh komoditas sudah melalui pengawasan karantina. Kami pastikan bebas dari hama dan penyakit ikan karantina (HPIK),” ujar Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulbar, Umar saat dikonfirmasi, Minggu 1 Juni.

Menurut dia, ada 13 ton ikan berbagai jenis yang dikirim. Namun, jumlah ikan penja kering mendominasi, bahkan mengungguli ikan tongkol dan layang yang biasanya menjadi andalan ekspor lokal. Data menunjukkan rincian pengiriman mencakup Ikan Penja Kering 4,8 ton, Ikan Tongkol 4 ton, Ikan Layang 3,1 ton, Baby Tuna 1 ton, Ikan Lauro 300 Kg dan Ikan Kembung 80 Kg.

Ikan penja, meski berukuran kecil dan sering dianggap ikan rakyat, kini mulai mencuri perhatian pasar luar daerah. Banyak pelaku usaha kecil dan pengepul di Mamuju mulai mengembangkan penja kering sebagai produk unggulan.

Menurut pelaku UMKM lokal, pengeringan ikan penja menjadi solusi untuk memperpanjang masa simpan sekaligus meningkatkan nilai jualnya. Di Balikpapan, ikan ini banyak diburu sebagai bahan dasar sambal, abon, hingga lauk kemasan instan.

“Ini juga bentuk komitmen kami dalam menjaga mutu dan keamanan hasil perikanan yang dikirim ke luar daerah, demi mendukung ekspor dan perdagangan domestik yang sehat,” tambah Umar.

Pengiriman dalam skala besar ini tak lepas dari pengawasan ketat Balai Karantina. Pemeriksaan administratif hingga fisik dilakukan untuk menjamin ikan berasal dari wilayah bebas penyakit.

“Pengawasan ini sangat penting sebagai bentuk pencegahan terhadap potensi masuk dan tersebarnya HPIK ke wilayah tujuan, yang bisa merugikan banyak pihak, baik secara ekologis maupun ekonomis,” tegas Umar. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.