Mamuju, Mesakada.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus mempercepat penanganan area blank spot sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar.
Salah satu langkah konkret dilakukan melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfo) Sulbar yang menargetkan peningkatan akses internet di wilayah-wilayah terdampak.
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka menegaskan pentingnya efisiensi anggaran agar program yang dijalankan berdampak langsung pada masyarakat.
“Fokus pada anggaran yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Yang tidak berdampak langsung, kita pastikan tidak dialokasikan atau dihilangkan,” ujar Suhardi Duka, Rabu 5 Maret.
Salah satu isu strategis yang dibahas adalah pemerataan akses internet. Diskominfo Sulbar memaparkan dua program utama yang mendukung visi-misi gubernur dan wakil gubernur, yaitu penyediaan jaringan internet bagi sekolah serta pemetaan dan penanganan area blank spot.
Kepala Diskominfo Sulbar, Mustari, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 260 titik blank spot di Sulbar, dengan fokus utama penanganan pada desa dan sekolah.
“Tercatat masih ada 86 desa dan 86 sekolah yang belum memiliki akses internet. Ini menjadi prioritas utama kami,” kata Mustari.
Minimnya akses internet di daerah blank spot bukan hanya menghambat layanan publik, tetapi juga berdampak pada sektor pendidikan dan perekonomian desa.
Tanpa jaringan internet yang memadai, siswa di daerah tersebut kesulitan mengakses bahan ajar digital, sementara pemerintah desa terbatas dalam mengelola administrasi berbasis teknologi.
Langkah percepatan penanganan blank spot ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran dan penguatan tata kelola pemerintahan yang akuntabel.
Pemerintah berharap, dengan peningkatan infrastruktur digital, pelayanan dasar bagi masyarakat dapat lebih merata dan berkualitas. (*)
