Mamuju, Mesakada.com – Seorang pria di Desa Karampuang, Mamuju, bawa badik sambil mengamuk di kegiatan resepsi pernikahan, Sabtu (13/10/2024), malam. Pria itu diketahui bernama Aripuddin (35).
Insiden tersebut nyaris membuat emosi warga sekitar terpancing dan melakukan tindakan kekerasan massal. Beruntung polisi segera tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan pria tersebut.
Kapolsek Mamuju AKP Moh. Fauzi Haryadi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian bermula ketika Aripuddin dalam kondisi mabuk berat akibat konsumsi minuman keras (miras).
Tak lama setelah itu, pelaku membuat keributan di tengah acara pernikahan sambil mengacungkan sebilah badik, dan mengancam para tamu yang hadir. Ia juga mengancam kalau akan membunuh seseorang ketika acara pernikahan itu tetap berlanjut besok.
“Untung saja aparat kepolisian tiba tepat waktu di TKP dan berhasil menenangkan massa. Serta mengamankan pria tersebut sebelum situasi semakin memburuk,” jelasnya.
Polisi juga langsung melucuti badik dari tangan pelaku dan membawanya ke Polresta Mamuju. Sebagai barang bukti, badiknya juga turut diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam kejadian ini, namun situasi sempat tegang sebelum akhirnya berhasil dikendalikan,” bebernya
Polisi menegaskan bahwa tidak akan mentolerir tindakan kriminal. Terlebih yang melibatkan senjata tajam dan dapat membahayakan keselamatan orang banyak.
“Konsumsi miras sering kali menjadi pemicu tindakan kriminal. Kami mengimbau masyarakat agar tidak konsumsi minuman keras. Demi terjaganya keamanan dan ketertiban di wilayah Mamuju,” tambahnya.
Saat ini, kata dia, pelaku sedang diperiksa di Polresta Mamuju. Ia mesti mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi juga akan mendalami apakah ada motif lain di balik aksi tersebut. Pelaku terancam dijerat dengan pasal tentang kepemilikan senjata tajam tanpa ijin.
“Polisi mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat adanya potensi gangguan keamanan, terutama yang melibatkan tindakan kekerasan atau senjata berbahaya,” pungkasnya. (js).