Mamuju, Mesakada.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Sulbar terus menggencarkan inovasi literasi melalui pendekatan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Salah satu terobosan menarik yang kini dijalankan adalah penyediaan pojok baca di tempat-tempat usaha seperti barbershop.
Kepala DPKD Sulbar, Khaeruddin Anas, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis mendorong Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM).
Barbershop dipilih karena menjadi tempat yang akrab bagi banyak kalangan, termasuk generasi muda.
“Kita ingin pojok baca hadir di tempat-tempat yang tidak biasa. Di barbershop, pengunjung biasanya menunggu giliran, dan waktu tunggu itu bisa dimanfaatkan untuk membaca. Ini pendekatan literasi yang lebih santai tapi berdampak,” kata Khaeruddin, Kamis 12 Juni.
Program ini dirancang dengan sistem pinjam pakai, bukan hibah. Untuk tahap awal, sebanyak 50 buku telah dikirim ke barbershop, dan koleksi tersebut akan diganti secara berkala agar tetap relevan dan menarik minat pembaca.
“Pelaku usaha cukup menyediakan tempat dan ikut menjaga koleksi agar tidak hilang. Ini bentuk kolaborasi untuk meningkatkan layanan publik sekaligus memperluas akses terhadap bacaan berkualitas,” tambahnya.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Liviyanti Sampe Buntuz, menegaskan bahwa konsep perpustakaan kini tidak lagi terbatas pada rak-rak buku dalam gedung resmi.
“Pojok baca di barbershop adalah contoh bahwa literasi bisa hadir di ruang yang dekat dengan masyarakat. Tujuannya agar membaca menjadi budaya, bukan beban,” ujarnya.
DPKD Sulbar berharap program ini bisa berkembang lebih luas dengan melibatkan lebih banyak barbershop dan tempat usaha lain, menjadikan literasi bagian dari pengalaman sehari-hari masyarakat Sulbar. (*)