Pj Gubernur Sulbar Tinjau Pasar Tradisional: Harga Pangan Stabil, Gula Pasir Mulai Langka

oleh -600 Dilihat
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin meninjau ketersediaan dan harga pangan di Pasar Sentral Mamuju, Senin 3 Februari 2025.

Mamuju, Mesakada.com — Pagi itu, di antara lorong-lorong Pasar Sentral Mamuju yang ramai, Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, berjalan sambil sesekali berhenti, memperhatikan tumpukan cabai, bawang, dan telur yang tersusun rapi di lapak pedagang. Matanya tajam menelisik harga, telinganya menangkap keluhan serta harapan para penjual dan pembeli. 

“Alhamdulillah, hari ini kita bersama Forkopimda provinsi dan kabupaten, serta tim pengendali inflasi, mengecek perkembangan harga pangan di Pasar Sentral (Pasar Lama) Mamuju,” ujar Bahtiar, Senin 3 Februari.

Dari sudut ke sudut, ia memastikan satu hal: harga masih terkendali. “Mudah-mudahan harga ini bertahan sampai memasuki bulan suci Ramadan,” lanjutnya.

Pedagang mengangguk-angguk ketika ia menyebutkan harga-harga yang masih stabil—cabai, bawang, ikan, hingga telur yang tetap di angka Rp 50 ribu per rak. Bahkan beras premium pun tak beranjak dari Rp 14 ribu per kilogram. 

Namun, di balik kestabilan itu, ada ancaman yang mengintai. Stok gula pasir mulai merosot. “Harganya memang stabil, tapi stoknya mulai berkurang di pasaran. Kalau gula merah sih stoknya banyak,” kata Bahtiar.

Demi menjaga keseimbangan, ia dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Taman Karema, tempat Gerakan Pangan Murah (GPM) digelar. Di sana, Forkopimda, Wakil Ketua DPRD Sulbar Munandar Wijaya Ramlan, Kepala BI Sulbar, serta perwakilan Polda dan Korem 142/Tatag, berdiri bersama para pejabat daerah, memastikan suplai pangan tetap aman. 

“Kita lindungi konsumen agar mendapat harga bagus, begitupun pedagang kita juga jaga agar tidak rugi,” tandas Bahtiar.

Di bawah langit Mamuju yang mulai memutih oleh terik, aktivitas pasar kembali berdenyut. Para pedagang melanjutkan transaksi mereka, sementara Bahtiar dan timnya berlalu—masih dengan tugas menjaga keseimbangan antara harga, stok, dan harapan masyarakat. (rls)

No More Posts Available.

No more pages to load.