Untuk menutup kekurangan anggaran, Pemprov akan mengundang para pengusaha agar turut serta menjadi sponsor.
“Nanti ada lagi pertemuan dengan mereka. Dana yang kita sediakan tidak cukup, jadi kita butuh sponsor,” tambah SDK.
Sementara itu, Dewan Pengarah Komunitas Sahabat Sandeq, Syamsul Samad menekankan, pentingnya menghargai para passandeq, para pelaut Mandar yang ikut serta dalam lomba perahu tradisional ini.
“Kita menghargai Passandeq. Sebab dia harus korbankan waktu dan biaya untuk memperbaiki perahu sandeq-nya, sementara keluarganya juga harus diperhatikan,” ujar Syamsul.
Tahun ini jumlah peserta meningkat signifikan, dari 47 menjadi 57 perahu sandeq. “Pesertanya sudah konfirmasi. Mereka bahkan sudah menyampaikan aspirasi dan harapannya,” kata Syamsul.
Yang tak kalah penting, jadwal pelaksanaan lomba akhirnya dikembalikan ke bulan Agustus. Selama ini lomba digelar pada September untuk menyesuaikan Hari Jadi Provinsi Sulbar, namun angin laut yang kencang pada Agustus justru jadi alasan utama passandeq menginginkan perubahan jadwal.
“Komitmen kita, kita percaya sandeq itu simbol keberanian dan ketangkasan orang Mandar. Harapan mereka untuk digelar di bulan Agustus, kita penuhi,” pungkas Syamsul.
Adapun rute pelayaran Sandeq Silumba 2025 akan melintasi Polewali, Pamboang, Sendana, Deking, dan berakhir di Mamuju, dengan final putaran mengelilingi Pulau Karampuang. (*)
