PDAM Manakarra Jadi Bulan-Bulanan Pelanggan, SDK Janji Bantu Atasi Krisis Air Bersih di Mamuju

oleh -848 Dilihat

Mamuju, Mesakada.com — Buruknya pelayanan PDAM Tirta Manakarra membuat Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) mesti turun tangan. Ia merespon berbagai keresahan warga Mamuju terkait krisis air bersih di ibu kota Sulbar, ini.

Menurut SDK, terganggunya pasokan air disebabkan oleh kerusakan infrastruktur milik PDAM akibat banjir yang melanda Mamuju belum lama ini.

“Nanti saya kasih anggaran BTT untuk penanganan, supaya segera tertangani persoalan air bersih di Kota Mamuju ini,” ujar SDK saat menghadiri Musrenbang tingkat kabupaten di Aula Kantor Bupati Mamuju, Kamis, 17 April 2025.

Isu ini sebelumnya ramai dibicarakan di media sosial. SDK mengaku turut memantau dan menyebut persoalan ini bisa ditangani melalui diskresi anggaran.

“Saya lihat di media sosial banyak macam-macam isu dan lain sebagainya. Ibu bupati sudah jawab. Dan memang tidak semudah menurunkan anggaran. Tapi hal-hal yang seperti itu adalah diskresi,” tambahnya.

SDK juga menegaskan bahwa keterbatasan anggaran di tingkat kabupaten menjadi alasan Pemprov Sulbar harus turun tangan.

“Bupati-kan terbatas dananya, jadi kita bantu dari provinsi dengan anggaran BTT. Karena itu akibat bencana kemarin,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi menyambut baik komitmen Pemprov Sulbar. Ia menyebut, persoalan air bersih yang kini dirasakan warga merupakan dampak lanjutan dari gempa beberapa tahun lalu yang memperparah kerusakan jaringan PDAM.

“Dan itu masalahnya tidak sesimpel yang kita lihat. Berdasarkan laporan mereka, bahwa sumber air dari PDAM itu memang dari gempa-gempa itu sudah banyak yang rusak. Hampir sebagian besar rusak karena memang satu faktor usia dan faktor gempa kemarin,” ungkap Sutinah.

Ia menambahkan, perbaikan jaringan memang telah dilakukan secara bertahap, namun bencana terbaru kembali memukul sistem distribusi utama.

“Ternyata kemarin karena bencana lagi sehingga intak atau sumber air yang memang mensuplai untuk kebutuhan kota itu rusak berat. Dan itu tidak serta merta membutuhkan 2–3 bulan, tapi membutuhkan waktu yang lama,” lanjutnya.

Sutinah juga menyampaikan bahwa perbaikan membutuhkan biaya besar, sehingga dukungan dari Pemprov sangat dibutuhkan.

“Kami belum bisa menyampaikan karena saya akan berdiskusi dengan teman-teman PDAM. Berapa memang anggaran dibutuhkan oleh mereka dan habis itu kita langsung serahkan ke Pak Gubernur,” tutupnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.