Nilai Ekspor Sulbar Awal Tahun 2025 Capai Rp 801 Miliar, Paling Banyak Diekspor ke Bangladesh

oleh -711 Dilihat
Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri

Mamuju, Mesakada.com – Pada Januari 2025, Provinsi Sulawesi Barat mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 48,83 juta atau Rp 801 miliar.

Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan 70,33 persen dibandingkan dengan nilai ekspor bulan sebelumnya, yaitu Desember 2024 yang tercatat hanya US$ 28,67 juta atau Rp 470 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat, Tina Wahyufitri, menjelaskan bahwa sebagian besar komoditas ekspor provinsi ini didominasi oleh sektor industri pengolahan, yang menyumbang sebesar US$ 45,27 juta atau 92,70 persen dari total ekspor. Sedangkan sisanya berasal dari sektor pertanian.

“Selama bulan Januari 2025, beberapa barang yang diekspor antara lain lemak & minyak hewani/nabati, berbagai produk kimia, kakao, bahan nabati untuk anyam-anyaman, serta beberapa produk lainnya,” kata Tina Wahyufitri dalam keterangan resminya.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor komoditas lemak & minyak hewani/nabati mengalami kenaikan tajam sebesar 52,97 persen, dari US$ 28,40 juta pada Desember 2024 menjadi US$ 43,45 juta.

Sementara itu, ekspor produk kimia meningkat sebesar 70,58 persen, dari US$ 0,21 juta menjadi US$ 0,35 juta. Komoditas kakao pun tercatat mengalami peningkatan luar biasa, dari hanya US$ 0,01 juta pada Desember 2024 menjadi US$ 1,64 juta.

Tina Wahyufitri juga mengungkapkan bahwa jika dibandingkan dengan Januari 2024, ekspor lemak & minyak hewani/nabati mengalami kenaikan sebesar 91,18 persen, produk kimia naik 75,77 persen, dan ekspor kakao meningkat 12,49 persen.

Dilihat dari negara tujuan utama ekspor, Januari 2025 menunjukkan bahwa Bangladesh menjadi negara tujuan terbesar dengan nilai ekspor mencapai US$ 15,64 juta, setara dengan 32,02 persen dari total ekspor Sulawesi Barat.

Diikuti oleh China dengan US$ 14,27 juta (29,23 persen), dan Filipina dengan US$ 13,68 juta (28,01 persen). Negara lain seperti Malaysia dan Jepang masing-masing menerima ekspor sebesar US$ 1,64 juta (3,37 persen) dan US$ 1,07 juta (2,19 persen).

Menariknya, ekspor ke Bangladesh mengalami lonjakan luar biasa, dari yang sebelumnya tidak tercatat pada Desember 2024 menjadi US$ 15,64 juta pada Januari 2025. Sementara itu, ekspor ke China mengalami penurunan signifikan, dari US$ 28,45 juta pada Desember 2024 menjadi US$ 14,27 juta.

Dibandingkan dengan Januari 2024, terjadi perubahan signifikan pada beberapa negara tujuan. Ekspor ke Bangladesh yang sebelumnya tidak ada, kini mengalami lonjakan.

Ekspor ke China tercatat mengalami penurunan sebesar 4,35 persen, sementara ekspor ke Filipina meningkat pesat sebesar 51,59 persen. Di sisi lain, ekspor ke Malaysia mengalami penurunan sebesar 12,49 persen, dan ekspor ke Jepang mengalami peningkatan.

Dengan meningkatnya volume ekspor ini, Sulawesi Barat menunjukkan potensi yang terus berkembang dalam sektor perdagangan internasional.

Meskipun ada beberapa tantangan seperti ketergantungan pada beberapa negara tujuan utama, kondisi ini memberikan harapan positif bagi perekonomian daerah.

Tina Wahyufitri juga menyatakan bahwa BPS Sulawesi Barat akan terus memantau perkembangan ekspor di bulan-bulan berikutnya, dengan harapan sektor industri pengolahan yang mendominasi dapat terus tumbuh dan mendorong kesejahteraan ekonomi daerah. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.