Kementan Targetkan Cetak Sawah 4.070 Hektar di Sulbar Tahun 2025

oleh -866 Dilihat

Mamuju, Mesakada.com — Balai Rehabilitasi dan Manajemen Pertanian (BRMP) Sulbar, terus memacu produktivitas sektor pertanian melalui dua program strategis Kementerian Pertanian (Kementan), yakni Cetak Sawah Rakyat (CSR) dan Optimasi Lahan (Oplah).

Tahun 2025, Sulbar menargetkan luasan Oplah mencapai 5.020 hektare dan CSR seluas 4.070 hektare. Hal disampaikan Kepala BRMP Sulbar, Repelita Kallo.

“Target ini tentu tidak bisa berjalan sendiri. Sangat dibutuhkan keterlibatan aktif dari banyak pihak, terutama Dinas Pertanian kabupaten, Dinas PUPR, dan aparat penegak hukum, khususnya dalam pengawalan proses kontrak SID hingga pelaksanaan konstruksi di lapangan,” kata Repelita, kemarin.

BRMP Sulbar juga membahas progres dan kendala pelaksanaan program Luas Tambah Tanam (LTT), terutama di daerah Polman. Salah satu hambatan yang dibeberkan adalah sedimentasi di Sungai Matakali yang menyebabkan air kerap menggenangi lahan sawah seluas sekitar 300 hektare saat curah hujan tinggi.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menyatakan komitmennya menuntaskan pekerjaan normalisasi pada tahun 2025, serta akan memprogramkan perbaikan saluran induk irigasi di Desa Paku, Kecamatan Binuang, pada 2026.

“Saluran induk ini penting karena menjadi jalur utama air ke sawah-sawah warga yang luasnya sekitar 660 hektare. Ini harus kita jaga agar pasokan air pertanian tidak terganggu,” ujar Gubernur.

Menurut SDK, penanganan infrastruktur irigasi adalah bagian dari upaya strategis mendukung program nasional ketahanan pangan. Ia juga mendorong agar BRMP dan Dinas Pertanian terus memperkuat sinergi, agar program CSR dan Oplah benar-benar menyentuh kebutuhan petani di lapangan.

Normalisasi saluran dan optimalisasi lahan ini diharapkan tidak hanya mengurangi risiko banjir, tetapi juga menjaga produktivitas pertanian dan meningkatkan indeks pertanaman di Sulbar. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.