Deteksi Dini Pelanggaran di TPS, KPU Sulbar Simulasikan Pencoblosan

oleh -440 Dilihat

Mamuju, Mesakada.com — Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 Kelurahan Karema, Mamuju, tampak ramai didatangi satu per satu wajib pilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada Serentak 2024.

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pun mulai sibuk dengan tugasnya. Membuka segel kotak suara, menghitung surat suara, membacakan tata tertib, melakukan registrasi, memberikan surat suara ke pemilih hingga menuntun pemilih ke bilik suara.

Begitu juga Pengawas TPS dan para saksi yang tampak mengamati dan mengawasi jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara. Hal itu dilakukan untuk mencegah setiap potensi pelanggaran.

Kondisi tersebut tergambar dalam simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulbar, Sabtu 2 November.

Simulasi yang digelar mulai pukul 7.00 WITA, itu, dilakukan untuk melihat sejauh mana kesiapan proses pemungutan dan penghitungan suara jelang 24 hari pencoblosan, pada Rabu 27 November.

Ketua KPU Sulbar, Said Usman Umar mengatakan, kendati PKPU Pilkada saat ini sudah dianggap baik, namun masih ada pelanggaran yang terjadi di wilayah tertentu. Sehingga melalui simulasi potensi pelanggaran itu bisa dicegah lebih awal.

“Misalnya pembagian formulir C6 (undangan). Kami sering mendengar ada C6 salah diberitahukan atau justru diperjualbelikan. Itu riskan pelanggaran, sehingga kami mengantisipasi,” kata Said Usman.

Selain itu, kerap terjadi kesalahan dalam proses penilaian suara sah dan tidak sah. Hal ini pernah disidangkan dalam Mahkamah Konstitusi (MK) saat terjadi dugaan pelanggaran di provinsi lain.

“Ketika diangkat dan diperlihatkan ke saksi, yang dicoblos berbeda dengan yang disebut. Yang dicoblos Calon A tapi yang disebut Calon B. Termasuk kesalahan penjumlahan suara sah dan suara tidak sah yang ikut diaminkan para saksi,” ujarnya.

Ia menambahkan, simulasi tersebut merupakan perintah dari KPU RI. Simulasi yang dilakukan pun harus ril. Dengan kata lain, pemilih yang datang merupakan pemilih asli yang nantinya mencoblos di TPS 15.

“Makanya prosesnya juga dimulai dari pukul 7 pagi. Nanti jam 13.00 ditutup dan dilanjutkan dengan penghitungan suara,” bebernya.

Menurutnya, ketika ada hal menarik yang terjadi saat simulasi, akan dilaporkan ke KPU RI. Apakah perlu dimasukkan dalam PKPU hingga petunjuk teknis (Juknis) pemilihan. (*).

No More Posts Available.

No more pages to load.