Wagub Sulbar Datang ke Kalukku, Berdialog Bahas Polemik Tambang Pasir Hingga Makan Siang Bersama Warga

oleh -1251 Dilihat

Mamuju, Mesakada.com— Wakil Gubernur (Wagub) Sulbar, Salim S Mengga datang ke Desa Beru-Beru, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Minggu 25 Mei. Kedatangannya tanpa protokoler, patwal dan tim kehumasan.

Salim datang hanya bersama ajudan, sopir dan tenaga ahli. Mereka hanya menggunakan dua mobil dan tak ada arak-arakan kendaraan.

Salim juga menyempatkan makan siang di rumah warga yang telah menyambutnya penuh hangat dan dibungkus dengan rasa kekeluargaan.

Kedatangan Salim untuk mendengar langsung keluhan warga Desa Kalukku Barat dan Desa Beru-Beru, yang resah akan kehadiran PT Jaya Pasir Andalan. Termasuk melihat langsung lokasi rencana operasi tambang pasir.

Dalam dialog bersama puluhan perwakilan warga, Salim memberikan pemahaman bahwa proses pencabutan izin tambang pasir mesti melalui prosedur tersendiri.

“Saya tidak bisa memastikan bisa dicabut, tapi kalau ada pelanggaran, kemungkinan besar dicabut. Saya tidak pernah ingin bermain sebelah. Saya mau ditetapkan secara adil. Tidak merugikan rakyat, tidak merugikan orang lain,” sebut Salim.

Ia menekankan bahwa Pemprov Sulbar telah membentuk Tim Terpadu Pengendalian dan Evaluasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral Bukan Logam dan Batuan di Sulbar.

Tim ini akan turun dalam waktu dekat untuk mengevaluasi proses perizinan dan dampak lingkungan dari rencana operasi tambang. Salim meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak bertindak di luar hukum.

“Saya imbau tetap tenang, jangan berbuat hal yang melanggar hukum. Jangan buat hal-hal negatif. Tunjukkan kalau kita warga yang beradab. Kalau dalam proses memang ada yang tidak sesuai, entah itu merusak lingkungan atau seperti apa, tentu kita cabut,” ungkapnya.

Salim pun menegaskan bahwa proses evaluasi harus berjalan terlebih dahulu, dan masyarakat diminta bersabar menunggu hasilnya.

“Tim tidak akan lihat sepihak, tapi dikumpulkan dulu semua bukti dan data, lalu dievaluasi. Kalau memang ada kesalahan, tentu ada keputusan. Kalau merugikan, tidak akan dilanjutkan,” tegasnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.