Mamuju, Mesakada.com – Direktorat Polairud Polda Sulbar berhasil menggagalkan praktik penangkapan ikan ilegal menggunakan bom di perairan Kabarang, Desa Kambunong, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah.
Dalam penggerebekan ini, polisi mengamankan dua pelaku bersama lima botol bom ikan yang siap diledakkan.
“Berangkat dari informasi masyarakat, tim gabungan kami langsung bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku di lokasi,” ujar Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar dalam konferensi pers di Baruga Mapolda, Jumat 25 April 2025.
Kapolda menjelaskan, pengungkapan ini bermula dari laporan polisi Nomor: LP/A/01/IV/Satpolair Res Mateng/Sulbar, tertanggal 7 April 2025. Tim gabungan dari Ditpolairud Polda Sulbar dan Satpolair Polres Mateng kemudian bergerak menuju lokasi kejadian dan menemukan sebuah perahu dengan dua orang awak yang tengah mengumpulkan ikan hasil ledakan.
Dua tersangka, masing-masing berinisial AH (54) dan KR (25), langsung diamankan. Selain itu, polisi juga menyita berbagai barang bukti, mulai dari satu unit perahu, mesin Katinting, kompresor, gulung selang, alat selam, hingga 106 ekor ikan hasil tangkapan bom.
Yang paling berbahaya, polisi menemukan lima botol bom ikan aktif dan lima sumbu detonator rakitan.
“Kami langsung mengambil tindakan cepat untuk mencabut sumbu detonator demi mencegah ledakan,” ujar Kapolda.
Kedua pelaku dijerat dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara dan denda hingga Rp 2 miliar.
Irjen Adang Ginanjar menegaskan komitmennya dalam memberantas praktik destructive fishing di Sulbar.
“Kami akan terus bersinergi dengan Kejaksaan, Lanal, Dinas Kelautan dan Lingkungan Hidup serta masyarakat untuk menjaga ekosistem laut dan keberlanjutan sumber daya perikanan kita,” tegasnya.
Kapolda berharap pengungkapan ini menjadi peringatan bagi pelaku lain.
“Kami mengajak semua pihak, terutama masyarakat pesisir, untuk turut menjaga laut kita. Ini tanggung jawab bersama,” tambahnya. (*)
