Manakarra Fair 2025 Dibuka Besok, Tonjolkan Tenun Sekomandi

oleh -577 Dilihat

Mamuju, Mesakada.com — Festival tahunan kebanggaan Sulawesi Barat, Manakarra Fair, kembali hadir tahun ini dan akan resmi dibuka besok, Jumat 11 Juli 2025, di Atrium Maleo Town Square, Mamuju.

Selama tiga hari penuh, festival ini akan memamerkan kekayaan budaya lokal, khususnya tenun ikat Sekomandi, warisan Kalumpang yang disebut sebagai salah satu tenun tertua di dunia.

Manakarra Fair kembali menorehkan prestasi nasional setelah terpilih untuk keempat kalinya sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN), program unggulan Kementerian Pariwisata yang hanya memuat 110 event terbaik dari seluruh Indonesia.

KEN merupakan ajang kurasi bergengsi yang menampilkan kekayaan budaya lokal melalui event kreatif dan berstandar nasional. Tahun ini, Manakarra Fair mengangkat tema “Treasure” (Harta) dengan Wastra Sekomandi sebagai harta utama yang ditampilkan.

“Kami ingin mengangkat warisan budaya lokal sebagai harta yang tak ternilai. Karena itu, kami hadirkan Mini Museum Art Gallery Sekomandi, yang memperlihatkan proses pembuatan tenun mulai dari memintal benang, menjemur, mewarnai, hingga menenun,” kata Konseptor Manakarra Fair, Veronica Wijaya, dalam konferensi pers, Kamis 10 Juli.

Tak hanya menampilkan prosesnya, pengunjung juga bisa merasakan pengalaman digital interaktif dan berswafoto di galeri tersebut. Untuk memperlihatkan aplikasi tenun Sekomandi dalam gaya hidup modern, panitia juga menggelar Parade Fashion, yang akan melibatkan anak-anak SD se-Mamuju, desainer ternama Awhy Syahreza, dan rumah mode VEFLO.

Tahun ini, panggung utama didesain oleh Komunitas Kapak dengan mengangkat filosofi lokal La’bi Tombang, yang berarti tanduk kerbau melebihi kubangan, melambangkan kesejahteraan masyarakat Mamuju.

“Simbol ini menggambarkan kekuatan masyarakat kita yang kaya akan sumber daya alam, manusia, dan budaya,” ujar Veronica.

Kemeriahan Manakarra Fair 2025 juga diwarnai penampilan tiga sanggar seni lokal, Bamba Manurung, Bura Santingi, dan Bulawan Art, serta band-band lokal seperti The Finders, Sunar Sweet, AElea, Edelweiss, The Manakarra, dan El Matulesi sebagai bintang tamu.

Di sektor ekonomi kreatif, festival ini menghadirkan 45 booth UMKM terkurasi serta 70 brand tambahan di UMKM Corner. Semua peserta telah melalui proses seleksi, wajib menyusun proposal bisnis dan memiliki legalitas. Produk oleh-oleh dan kemasan juga dititipjual melalui tim UMKM Manakarra Fair.

Sebagai pelengkap, festival ini juga menggandeng Makappa Cloth sebagai official merchandise store yang bertanggung jawab atas desain, produksi, dan promosi produk resmi Manakarra Fair 2025.

Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Darmawati, menegaskan pentingnya Manakarra Fair sebagai ajang etalase budaya sekaligus motor penggerak ekonomi kreatif daerah.

“Ini salah satu kebanggaan Sulbar. Sudah empat kali kami gelar, dan tahun ini kembali kami jadikan sebagai role model. Kita beri ruang kepada semua kabupaten untuk ambil bagian. Konsistensi event ini dari tahun ke tahun menunjukkan kualitasnya yang makin kaya dan beragam,” ujarnya.

Manakarra Fair 2025 tak sekadar festival hiburan, tapi juga perayaan jati diri budaya Mamuju. Jangan lewatkan pembukaan besok, dan kunjungi langsung Art Gallery Sekomandi, tempat di mana warisan leluhur dihidupkan kembali dalam karya dan kreativitas masa kini. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.