Dinkes Minta Warga Perkuat Gerakan 3M Plus Waspadai 718 Kasus DBD di Sulbar

oleh -753 Dilihat

Mamuju, Mesakada.com – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sulbar melonjak tajam. Sejak Januari hingga Juli 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar mencatat 718 kasus dengan dua kematian. Lonjakan ini membuat pemerintah daerah memperingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan melalui Gerakan 3M Plus.

Kabupaten Polewali Mandar menjadi wilayah dengan kasus terbanyak, yakni 426 kasus dan satu kematian. Disusul Mamuju 146 kasus, Mamuju Tengah 70 kasus dan satu kematian, Majene 43 kasus, Pasangkayu 27 kasus dan Mamasa 6 kasus.

Plt Kepala Dinkes Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa penanganan DBD memerlukan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat.

“DBD bukan hanya urusan tenaga kesehatan. Ini adalah tanggung jawab kita semua. Pemprov Sulbar telah menginstruksikan seluruh jajaran meningkatkan surveilans, memperkuat Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, serta memastikan penanganan pasien sesuai standar. Mencegah lebih baik daripada mengobati,” ujar dr. Nursyamsi, Jumat (15/8/2025).

Sebagai langkah antisipasi, Dinkes Sulbar menggandeng Dinas Pendidikan, Kanwil Kemenag, rumah sakit, dan puskesmas. Sekolah dan pondok pesantren diminta mengaktifkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan rutin melakukan PSN.

Puskesmas juga diminta melakukan pemeriksaan jentik berkala, melaporkan kasus DBD dalam waktu 1×24 jam, melakukan penyelidikan epidemiologi, dan melaksanakan fogging fokus di titik yang terdeteksi positif.

“Kesehatan adalah fondasi SDM unggul. Nyamuk Aedes aegypti tidak mengenal musim. Setiap keluarga adalah garda terdepan melawan DBD,” tegas dr. Nursyamsi.

Dinkes mengimbau warga segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala hebat, atau muncul bintik merah di kulit. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.