Mamuju, Mesakada.com — Pelaksanaan Debat Ketiga Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulbar 2024, yang sedianya digelar di Kabupaten Majene, pada Rabu 20 Oktober, berpeluang dipindah ke daerah lain. Kurangnya tempat representatif jadi salah satu alasannya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulbar telah memetakan tiga gedung yang bisa dipakai untuk pelaksanaan debat Pilgub Sulbar di Majene. Yakni Gedung Assamalewuang, LPMP, dan Aula Stain Majene.
Namun kapasitas dari gedung tersebut tidak memungkinkan mengakomodir banyak pendukung dari empat pasangan calon (Paslon).
Jika tempat pelaksanaan tetap digelar di Majene, itu berarti ada konsekuensi pengurangan jumlah pendukung masing-masing paslon yang bisa masuk ke ruangan debat. Tidak lagi 75 orang per paslon.
“Kalau kita tempati itu jumlah yang hadir dikurangi. Ini belum ada kesepakatan dari masing-masing LO. Mereka (LO) diberi waktu apakah tetap di Majene dengan konsekuensi itu atau di tempat lain. Tidak menutup kemungkinan tidak digelar di Majene, kalau semua sepakat. Entah tempatnya di daerah lain atau kembali ke Mamuju (seperti debat kedua),” kata Ketua KPU Sulbar, Said Usman Umar, Sabtu 2 November, malam.
KPU Sulbar, lanjut dia, tidak membuka opsi menggelar pelaksanaan debat Pilgub Sulbar di Jakarta, seperti yang pernah digelar saat Pilgub Sulbar sebelumnya.
“Kalau di Jakarta kayak dulu, kita tidak khawatir soal anggaran, itu bisa. Tapi masalahnya, bagaimana pendukung-pendukin Paslon yang hadir langsung di sana. Jangan sampai kami membebani Paslon. Harga tiket pesawat itu luar biasa (mahal) dan ketika memakai kapal laut itu memakan waktu yang panjang,” jelas Said.
Sementara itu, pelaksanaan debat kedua tetap bakal digelar di Mamuju. Tempatnya di Ballroom Grand Maleo Hotel and Convention Mamuju, pada Rabu 13 November. (*)
