Mamuju, Mesakada.com — Jalan Abd Syakur, Kelurahan Karema, Mamuju, yang biasanya dipenuhi deru knalpot dan pekikan mesin motor kini menghadirkan pemandangan berbeda.
Bukannya aksi kebut-kebutan, di sana terlihat sekelompok remaja membagikan takjil kepada para pengendara yang melintas. Tangan mereka yang dulu erat menggenggam setang gas, kini dengan hangat menyodorkan bungkusan berisi makanan berbuka.
Senyum yang biasanya tersembunyi di balik helm full-face kini tersungging tulus, menyambut ucapan terima kasih dari para pengguna jalan.
Mereka bukan relawan biasa. Mereka adalah remaja-remaja yang sebelumnya terlibat dalam aksi balap liar—anak-anak muda yang pernah menjadikan jalanan sebagai arena adrenalin, kini menjadikannya tempat berbagi.
“Kami ingin mengedukasi mereka dengan cara yang lebih positif. Daripada sekadar memberikan hukuman, kami ajak mereka merasakan bagaimana rasanya berbagi dengan sesama, khususnya di bulan yang penuh berkah ini,” ujar Kasat Samapta Polresta Mamuju, Iptu Sirajuddin, Rabu 5 Maret.
Irpandi, salah satu dari mereka, mengaku tak menyangka bahwa aksi sederhana ini bisa memberikan perasaan yang begitu berbeda.
“Saya jadi sadar kalau jalanan lebih baik digunakan untuk hal yang bermanfaat seperti ini. Ternyata rasanya senang juga bisa berbagi dengan orang lain,” jelasnya.
Inisiatif ini pun mendapat respons hangat dari masyarakat. Banyak pengguna jalan yang awalnya terkejut, namun akhirnya mengangguk penuh apresiasi.
Polresta Mamuju berharap kegiatan ini tak sekadar menjadi insiden sekali waktu, tetapi membuka mata para remaja bahwa ada cara lain untuk merasakan euforia, bukan dengan kebut-kebutan, melainkan dengan kebersamaan.
Di bulan Ramadan ini, jalanan Mamuju yang biasanya menjadi lintasan kebut-kebutan berubah menjadi lorong kebaikan. Bukan deru mesin yang memenuhi udara, melainkan doa-doa dari tangan yang menerima dan hati yang memberi. (*)
