Bandara Sumarorong Mati Suri, Bahtiar Ingin Buka Penerbangan Mamasa-Toraja-Mamuju

oleh -607 Dilihat

Mamasa, Mesakada.com — Bandar Udara (Bandara) Sumarorong di Kabupaten Mamasa, tampak tak menunjukkan progres apapun. Tampak mati suri.

Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menyayangkan hal tersebut. Sebab negara telah menginvestasikan anggaran untuk Bandara Sumarorong. Namun belum bisa dimaksimalkan.

“Dari hasil peninjauan, beberapa faktor penghambat seperti landasan yang perlu penambahan dan kedua masyarakat belum terbiasa dengan pesawat ukuran kecil,” kata Bahtiar, saat kunjungan kerjanya ke Mamasa, Rabu 13 November.

Bahtiar mengaku, panjang landasan Bandara Sumarorong baru 1.100 meter. Sementara pesawat besar membutuhkan minimal 1.500 meter. Panjang landasan pun mesti ditambah hingga 2.000 meter.

Dengan memaksimalkannya landasan bandara, Bahtiar mengaku, tentu akan menjadi peluang pengembangan investasi di Sumarorong, khususnya di Kabupaten Mamasa.

“Ini daerah sangat potensial, ini bisa menjadi peluang investasi. Khususnya wisata,” ungkapnya.

Kepala Satuan Pelayanan, Bandara Sumarorong, Zulkifli menuturkan, kedatangan Bahtiar bersama rombongan merupakan bentuk kepedulian dan dukungan terhadap konektivitas wilayah di Sulbar.

Zulkifli mengaku, bandara tersebut sudah lama tidak melakukan aktivitas penerbangan. Namun, ada kabar baik, sebab pembahasan penerbangan Mamasa-Toraja di tahun 2025, sedang dibahas.

“Diharapkan ini bisa mendorong sektor budaya, pertanian, pariwisata dan sektor lainnya. Dan kita juga berharap kerjasama yang baik terus berjalan antara Pemda dan forkopimda,” ucap Zulkifli. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.