Air PDAM Manakarra Tersendat-Sendat, Sugianto: Hanya Kuat Menagih dan Kasih Denda Pelanggan

oleh -909 Dilihat
PDAM Tirta Manakarra mendistribusikan air kepada pelanggan melalui mobil tangki, beberapa waktu lalu.

Mamuju, Mesakada.com — Persoalan klasik air bersih di Mamuju terus menjadi sorotan. Keluhan warga soal aliran air yang tak kunjung normal belum juga menemukan titik terang.

Di tengah situasi ini, PDAM Tirta Manakarra justru dinilai lebih sigap dalam menagih iuran dan menjatuhkan denda, ketimbang memastikan air bersih mengalir lancar ke rumah-rumah pelanggan.

Anggota DPRD Mamuju, Sugianto ikut menyoroti ketimpangan ini. Menurutnya, PDAM tak layak bersikap agresif dalam menagih, sementara kewajibannya terhadap pelanggan tak dipenuhi secara maksimal.

“PDAM kuat menagih, bahkan memberi denda. Tapi tidak maksimal dalam memberikan pelayanan. Ini tidak adil, dan tidak tahu diri,” tegas Sugianto saat diwawancarai Rabu 16 April.

Sikap kritis ini mengemuka setelah pernyataan Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi, yang menyebut kerusakan instalasi sebagai akar masalah PDAM. Pemkab, katanya, punya niat membantu, namun terhalang keterbatasan anggaran.

Namun bagi Sugianto, alasan itu tak cukup. Ia mengingatkan, kerusakan instalasi bukanlah hal baru. Bahkan, ketidakpuasan publik terhadap layanan PDAM sudah muncul jauh sebelum Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 dan Surat Edaran Mendagri terkait efisiensi anggaran diberlakukan.

Lebih jauh, Sugianto bahkan berkelakar bagaimana jika pengelolaan air bersih di Mamuju diserahkan ke pihak swasta. Ia menilai, sebagai perusahaan daerah, PDAM Tirta Manakarra telah kehilangan legitimasi di mata masyarakat.

“Kalau seperti ini terus, lebih baik dikelola swasta saja. Jangan dibiarkan PDAM terus-terusan menyusahkan rakyat,” tutupnya.

Sementara itu, keluhan warga terhadap buruknya pelayanan PDAM terus bermunculan, utamanya di media sosial. Beberapa di antaranya bahkan mengaku tetap membayar tagihan dan denda, meski air tak mengalir selama berminggu-minggu.

Info gangguan pendistribusian air bersih telah diinfokan PDAM irta Manakarra sejak pekan lalu. Gangguan pendistribusian itu dikarenakan kerusakan pada salah satu instalasi pompa utama.

Gangguan ini disebabkan oleh terbakarnya pompa di Instalasi Katapi X yang mengakibatkan sistem distribusi air tidak dapat beroperasi secara maksimal.

Dalam keterangan resminya, pihak PDAM Tirta Manakarra menyebutkan bahwa saat ini tim teknis tengah melakukan perbaikan intensif pada instalasi yang rusak.

Akibat kerusakan tersebut, sejumlah wilayah terdampak gangguan suplai air bersih. Di antaranya Tambi, Timbu, Tarambang, Trans, Jalan Ir. Djuanda, BTN Pesona Timbu, BTN Puri Mutiara III, BTN Tarambang, BTN Grand Sulawesi, BTN Bukit Dayang, Jalur dua Bukit Dayang, BTN Masagena III, BTN Leleudung, serta wilayah sekitarnya.

Selama proses perbaikan berlangsung, PDAM Tirta Manakarra tetap melakukan distribusi air dengan debit terbatas. Sebagai upaya alternatif, suplai air juga akan dilakukan melalui mobil tangki yang akan beroperasi secara bergilir ke wilayah-wilayah terdampak. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.