Mamuju, Mesakada.com — Band Indie Mamuju, Aelea kembali meluncurkan single kedua mereka berjudul Selumbari. Single itu melengkapi single pertama yang lebih dulu dirilis berjudul Superiror, pada Mei 2024, lalu.
Setelah rilis singpel pertama, Aelea ingin menunjukkan eksistensinya di dunia kreatif Sulawesi Barat. Satu per satu keresahan dan harapan terurai bersamaan menemani perjalanan mereka membangun ruang kolektif.
“Selumbari berkisah mengenai bekas luka yang menjelma trauma begitu mendalam, sehingga berpengaruh terhadap perilaku setiap hari: kita menjadi pesimis dan melankolis, hingga barangkali juga pemarah,” tulis Aelea, Kamis 14 November.
Aelea sengaja memilih Selumbari sebagai isyarat hierarki pengalaman kesedihan yang urutannya mengandaikan waktu.
“Aelea mengandaikan, bahwa kualitas kesedihan kemarin, rasa-rasanya masih belum ada apa-apanya dibanding dua hari yang lalu, atau tak populer disebut Selumbari kemarin dari kemarin. Sehingga tertumpuk luka dari hari ke hari; dari waktu ke waktu,” bebernya.
Tentu saja dalam keadaan semacam itu dibutuhkan orang yang bisa menampung. Bisa menjadi obat dari tumpukan besar luka-luka seseorang.
“Tidak cuma orang, tapi barangkali tidak berlebihan jika kita mengharapkan lebih dari pada orang, tapi seterusnya adalah rangkaian sistem yang mengandaikan banyak orang. Orang-orang. teman-teman, sahabat-sahabat, keluarga,” ungkapnya.
Di materi yang sudah ada, dan yang akan datang menuju mini album, Aelea banyak menyinggung sifat karakteristik banyak orang, seperti pada lagu superior.
“Superior, oang yang merasa dirinya paling hebat dan Selumbari tentang orang yang pesimis lantaran luka yang masih membekas. Beberapa lagu dapat didengarkan kemudian pada peluncuran mini album dalam waktu dekat,” jelas mereka.
Sejak Senin 11 November 2024 ini, lagu Selumbari sudah dapat didengarkan di berbagai platform musik digital. Aelea sendiri berarti sapaan yang menyatakan kawan dalam Bahasa Mamuju. (*)
