Mamasa, Mesakada.com – TP PKK Provinsi Sulawesi Barat bersama Dinas Kesehatan Sulbar terus menguatkan langkah dalam menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem. Salah satu wujud nyata dilakukan lewat pemberian susu ibu hamil (bumil) kepada para penerima manfaat di Kabupaten Mamasa, Selasa (7/10/2025).
Kegiatan intervensi gizi ini menjadi bagian dari Program Pasti Padu (Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Terpadu) yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Sulbar. Penyerahan bantuan berlangsung di Posyandu Buntu Buda, Desa Buntu Buda, Kecamatan Mamasa, oleh Ketua TP PKK Sulbar Harsinah Suhardi, didampingi Ketua TP PKK Mamasa Adel Wellem Sambolangi.
Sebanyak 18 ibu hamil di Kelurahan Mamasa menerima 104 kotak susu, dan 19 ibu hamil di Desa Buntu Buda mendapatkan 108 kotak susu. Selain itu, turut diserahkan spanduk promosi kesehatan bertema “Ayo ke Posyandu” sebagai ajakan bagi masyarakat untuk aktif memanfaatkan layanan posyandu.
Ketua TP PKK Sulbar, Harsinah Suhardi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan TP PKK terhadap program prioritas pemerintah provinsi.
“TP PKK berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam mempercepat penurunan stunting. Kami turun langsung ke lapangan untuk memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup, pendampingan, serta edukasi kesehatan. Upaya ini bukan hanya tentang memberi bantuan, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa kesehatan ibu adalah kunci melahirkan generasi unggul,” ujar Harsinah.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor melalui Pasti Padu menjadi kekuatan baru dalam mempercepat penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulawesi Barat.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinkes Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa pemberian intervensi gizi seperti susu ibu hamil merupakan langkah penting dalam memperkuat pelaksanaan Pasti Padu.
“Kami terus memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan TP PKK dalam mengintervensi keluarga berisiko stunting, terutama ibu hamil dan balita. Melalui Pasti Padu, kita ingin memastikan bahwa setiap anak Sulawesi Barat lahir sehat, tumbuh optimal, dan menjadi sumber daya manusia yang unggul serta berkarakter,” jelas dr. Nursyamsi.
Ia menambahkan, kegiatan serupa akan terus dilaksanakan di berbagai lokus stunting di seluruh kabupaten dengan pendekatan yang lebih menyentuh langsung ke keluarga sasaran.