Takjil Ramadan di Majene Diklaim Aman Meski BPOM Temukan Pangan Kedaluwarsa

oleh -547 Dilihat
Uji sampel takjil di Majene.

Majene, Mesakada.com — Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Mamuju mulai mengintensifkan pengawasan pangan aman selama bulan Ramadan, khususnya pada takjil yang banyak dikonsumsi masyarakat.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan kabar baik: seluruh sampel takjil yang diuji di Kabupaten Majene terbukti aman dari bahan berbahaya,” kata Kepala BPOM di Mamuju, Suliyanto, Selasa 4 Maret.

Dalam kegiatan yang berlangsung hari ini, BPOM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene melakukan pengambilan dan pengujian sampel terhadap 20 jenis makanan takjil yang dijual di pusat pertokoan Majene.

Lokasi utama pusat jajanan berbuka puasa. Pengujian dilakukan untuk mendeteksi kandungan zat berbahaya seperti Metanil Yellow, Rhodamin-B, Formalin, dan Boraks.

Hasilnya, seluruh sampel dinyatakan negatif dari bahan-bahan berbahaya, sehingga masyarakat dapat lebih tenang dalam mengonsumsi takjil di wilayah ini.

Namun, dalam pengawasan terhadap tiga sarana distribusi pangan, BPOM menemukan sejumlah permasalahan terkait kelayakan produk. Seperti pangan rusak delapan item dan pangan kedaluwarsa 28 item.

Total taksiran kerugian akibat temuan pangan rusak dan kedaluwarsa diperkirakan mencapai Rp 873.500.

Selain melakukan pemeriksaan, BPOM juga memberikan edukasi kepada masyarakat dan para pedagang tentang pentingnya memilih pangan yang aman.

Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dilakukan langsung di pusat jajanan takjil serta sarana distribusi pangan yang telah diperiksa.

Dengan pengawasan ini, diharapkan masyarakat semakin bijak dalam memilih makanan yang dikonsumsi, serta aktif memeriksa keamanan produk sebelum membeli. BPOM mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memanfaatkan aplikasi BPOM Mobile agar terhindar dari pangan yang berisiko bagi kesehatan. (*).

No More Posts Available.

No more pages to load.