Barru, Mesakada.com – Pesisir Pantai Lapakaka dipadati warga sekitar yang sedang menyaksikan pertunjukan musik Sayang-sayang yang dibawakan oleh kelompok pemusik “Galiti” yang berasal dari Sendana, Majene. Ini merupakan kali pertama mereka menyambangi salah satu pesisir yang menjadi diaspora Mandar di Teluk Parepare.
Pertunjukan ini merupakan rangkaian puncak dari acara Pesta Rakyat Pesisir 2025 yang telah menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan, termasuk acara inti yaitu pelombaan balap perahu layar. Perlombaan ini telah terselenggarakan selama 3 tahun berturut-turut dengan jumlah peserta yang kian bertambah. Kegiatan ini terlaksana selama 21-24 Agustus 2025.
Pada tahun ini, sebanyak 30 perahu layar mengikuti perlombaan mengelilingi teluk Parepare. Beberapa ‘pejoki’ perahu juga berasal dari daerah di luar Lapakaka, seperti Ujung Lero, Polewali Mandar dan Majene. Para pejoki terdiri dari beberapa tim dibagi beberapa babak yang kemudian saling berlomba mencapai garis finish. Masing-masing pejoki akan mengumpulkan poin untuk sampai ke babak final.
Pada perlombaan kali ini, Alimuddin kembali keluar sebagai juara. Ini merupakan kali ketiga lelaki yang akrab disapa “Bapak Aldi” membawa pulang piala bergilir ini, piala yang begitu bergengsi bagi masyarakat Lapakaka. Riuhan tepuk tangan mengiringinya menaiki podium, disambut dengan piagam dan hadiah yang diberikan pihak sponsor kegiatan.
Alimuddin mengungkapkan rasa syukurnya masih bisa menjadi juara, baginya perlombaan kali ini begitu sulit lantaran banyaknya perahu yang baru dibuat dan begitu cepat. Dirinya pun mengatakan masih akan mengikuti perlombaan di tahun depan, “Saya akan ikut lagi, dan mungkin tahun depan akan buat perahu,” tegas Bapak Aldi.
Kegiatan rutin ini diselenggarakan oleh Komunitas Sahabat Pesisir yang digerakkan oleh pemuda kampung Lapakaka. Adalah Indra Heryawan, ketua panitia Pesta Rakyat Pesisir. Dalam sambutannya, Indra menjelaskan Pesta Pesisir ini bukan hanya sekedar perlombaan, ini menjadi memori ingatan sejarah perjalanan Kampung Lapakaka dari pemukim awal hingga berkembang sampai hari ini.
Tak lupa dirinya mengucapkan terimakasih kepada banyak pihak yang turut membantu suksenya acara ini. Beserta doa dan harapan agar kegiatan ini masih akan terus berlanjut dan kian meriah, sekaligus bisa menjadi daya tarik wisata. (*)