Mamuju, Mesakada.com – Provinsi Sulbar diduga menyimpan harta karun strategis dunia, yakni Logam Tanah Jarang (LTJ). Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanagara, mengaku telah “mengendus” potensi besar LTJ di Sulbar.
Ia pun memperingatkan seluruh pihak untuk waspada menyambut masa depan, bukan dalam arti negatif, tapi sebagai bentuk kesiapan daerah menghadapi lonjakan ekonomi dan perubahan sosial yang mungkin terjadi.
“Kami dari Kementerian Transmigrasi istilahnya mengendus. Kalau misalkan logam tanah jarang ada di Sulbar, maka kita harus waspada. Waspada dalam arti menyambut masa depan lebih baik dengan meningkatkan kapasitas masyarakatnya,” kata Iftitah saat kunjungan kerja di Mamuju, Jumat, 18 Juli.
Pernyataan ini bukan sekadar wacana. Sebagai langkah konkret, sebanyak 105 peneliti dari kampus-kampus ternama seperti ITB, UI, dan IPB akan diterjunkan ke Sulbar pada akhir Agustus. Tim tersebut akan meneliti langsung potensi kandungan LTJ dan dampaknya bagi pengembangan kawasan transmigrasi.
“Logam tanah jarang bagi saya sesuatu yang baru, kami juga masih mempelajari. Tapi informasi yang saya dapatkan luar biasa. Tidak keliru saya. Akhir Agustus kami akan kirim tim peneliti ke sini,” tandasnya.
LTJ merupakan komoditas strategis global yang dibutuhkan dalam industri pesawat terbang, mobil listrik, hingga perangkat teknologi canggih. Menurut Iftitah, indikasi potensi LTJ di Sulbar ditemukan melalui jurnal ilmiah dan laporan teknis yang selama ini jarang disentuh.
Jika potensi LTJ di Sulbar benar-benar terbukti, Kementerian Transmigrasi membuka kemungkinan membangun Kampus Patriot, pusat pendidikan vokasi berbasis industri strategis—untuk menyiapkan sumber daya manusia lokal yang mampu bersaing dan berdaya saing tinggi. (*)