Mamuju, Mesakada.com — Potensi bencana gempa bumi dan hidrometeorologi, tidak bisa dipisahkan dari Provinsi Sulawesi Barat. Perlu kemampuan mitigasi agar bencana ini tidak menimbulkan dampak besar.
Pemprov Sulbar pun terus berupaya membangun kesiapsiagaan dan mitigasi bencana yang dapat terjadi di seluruh wilayah provinsi ke 33 di Indonesia ini.
Pemprov Sulbar ingin membangun kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dalam menghadapi isu megathrust dan hidrometeorologi.
Sekprov Sulbar, Muhammad Idris mengungkapkan, dalam rapat koordinasi yang dilakukan, Rabu 6 November, pihaknya membahas hal-hal yang secara faktual memang harus ditindaklanjuti oleh Pemprov Sulbar.
“Memang secara faktual, Sulbar harusnya mengikuti atau menyelenggarakan sebuah protokol di bidang kebencanaan dengan sistematik,” kata Idris, saat memimpin rapat koordinasi ini.
Ia juga mengungkapkan, kesiapsiagaan dan mitigasi dalam memghadapi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi dan isu megathrust, bukan hanya tugas pemerintah sendiri. Tapi butuh kesiapsiagaan dan mitigasi mandiri seluruh elemen masyarakat.
“Ini harus diantisipasi. BPBD di kabupaten termasuk pemerintah kecamatan maupun desa, kita minta untuk mengambil inisiatif, memberikan informasi kesadaran kebencanaan kepada warganya,” ungkapnya.
Sehingga, kata Idris, resiko bencana yang dapat membahayakan masyarakat, dapat dihindari. Menurutnya, segala kemungkinan akan terjadi saat terjadi bencana alam, jika masyarakat tidak mengetahui langkah-langkah mitigasi.
“Jika kita tidak siap siaga, maka kemungkinan akan ada masyarakat kita yang kehilangan nyawa atau korban jiwa saat terjadi bencana yang tidak kita ketahui waktunya,” tutur Idris. (*)