Mamuju, Mesakada.com – Ketegangan kembali terjadi di muara Sungai Kalukku, Kabupaten Mamuju, setelah sejumlah orang yang mengaku sebagai karyawan PT Jaya Pasir Andalan memaksa melanjutkan pembangunan basecamp perusahaan.
Aksi itu langsung memicu kemarahan warga Desa Kalukku Barat dan Beru-beru yang sebelumnya telah menolak kehadiran tambang pasir di wilayah tersebut.
Warga bergerak cepat mengepung lokasi pembangunan untuk menghentikan aktivitas yang dianggap melanggar kesepakatan. Sebelumnya, telah dibuat perjanjian tertulis dalam musyawarah di kantor Desa Beru-beru.
Musyawarah itu dihadiri Kepala Desa, Kapolsek Kalukku, warga, dan pihak perusahaan, dengan hasil: pembangunan basecamp dihentikan demi menghindari konflik sosial. Namun, pihak perusahaan dinilai mengingkari kesepakatan dengan kembali beraktivitas di lokasi yang dianggap rawan konflik.
“Pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk menghentikan aktivitas dan mencabut izin PT Jaya Pasir Andalan karena telah menimbulkan konflik sosial di tengah masyarakat,” tegas Zulkarnain, Koordinator Forum Masyarakat Nelayan Pesisir Desa Kalukku Barat dan Desa Beru-beru.
Zulkarnain menegaskan bahwa warga menolak keras tambang pasir tersebut karena dianggap mengancam ruang hidup dan masa depan kampung mereka.
“Jika ini terus dibiarkan, akan terjadi konflik berkepanjangan yang bisa menimbulkan korban. Warga tidak akan mundur untuk mempertahankan kampung halamannya,” ujarnya. (*)