Mamuju, Mesakada.com — Pertumbuhan ekonomi Sulbar secara kumulatif di tahun 2024 mengalami penurunan 0,47 persen. Ekonomi Sulbar di tahun 2024 hanya 4,76 persen. Sedangkan tahun 2023 mencapai 5,23 persen.
Pertumbuhan ekonomi Sulbar tahun 2024 yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku hanya mencapai Rp 64,21 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 37,09 triliun.
Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri tak menyebut jika terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2023 ke tahun 2024. Tina berdalih jika yang terjadi adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi. Yang tadinya 5,23 persen di tahun 2023 menjadi 4,76 persen di tahun 2024.
“Besaran pertumbuhan pada tahun 2024 ini melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,23 persen,” kata Tina, di Kantor BPS Sulbar, Rabu 5 Februari 2025.
Menurut Tina, sumber pertumbuhan ekonomi Sulbar tahun 2024, disumbang oleh kategori pertanian, kehutanan dan perikanan. Sektor ini menyumbang andil sebesar 1,88 poin dari total pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor mempunyai andil 0,59 poin dan kategori konstruksi menyumbang 0,48 poin.
Pada skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun 2024 terjadi di Papua Barat dengan 20,80 persen. Disusul Maluku Utara 13,73 persen. Ada pun Sulbar hanya mampu menempati posisi delapan dari 14 provinsi di Sulampua.
“Sulbar menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah kedua di Pulau Sulawesi. Sulbar hanya mengalahkan Provinsi Gorontalo 4,13 persen,” ujarnya. (*)