Mamuju, Mesakada.com – Ancaman banjir rob terus menghantui warga Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Mamuju. Wilayah pesisir itu semakin terkikis akibat abrasi yang mulai dirasakan sejak 2021.
Berbagai upaya telah dilakukan warga secara swadaya. Seperti membangun tanggul pemecah ombak dari karung pasir dan batang kayu, namun tidak bertahan lama. Tanggul itu rusak karena tak mampu menahan terjangan ombak.
Warga pun hanya bisa berpasrah pada pemerintah daerah, agar tanggul permanen segera dibangun di dua dusun terdampak. Seperti Dusun Tapandullu Utara dan Tapandullu Selatan.
“Di sana ada 11 KK (Kepala Keluarga), sekolah MTS DDI Tapandullu, masjid, posyandu dan Posko pelayanan dan pengaduan Bhabinkamtibmas Tapandullu yang terdampak,” kata Seorang Warga Tapandullu, Mubarak, kepada Mesakada.com, Sabtu (12/10/2024)
Mubarak pun berharap, pemerintah daerah bisa memperhatikan Desa Tapandullu, agar pemukiman tidak lagi jadi santapan abrasi. Ia juga berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bisa menindaklanjuti keluhan warga Tapandullu.
Kabid Sumber Daya Air, Dinas PUPR Mamuju, Muhammad Haksah mengaku, telah melakukan peninjauan wilayah yang terdampak abrasi itu.
“Peninjauan ini sesuai dengan instruksi dari bupati dan kepala dinas untuk meninjau lokasi. Dampaknya seperti apa, karena di sini ada beberapa dampak yang perlu dilihat. Apakah itu genangan dari imbas air laut yang masuk, ataukah sifatnya ombak yang begitu keras menghantam masuk di area yang kita sudah lihat tadi,” ujar Haksah.
Haskah mengatakan telah membuat analisa-analisa yang nantinya menjadi acuan dalam menbuat kebijakan. Ia pun segera melaporkan hal tersebut ke bupati Mamuju.
“Sebenarnya ini adalah bagian dari kewenangan balai (PUPR) khususnya wilayah laut ini. Tetapi bisa diintervensi oleh kabupaten atau provinsi ketika itu ada hal-hal yang sifatnya kebencanaan. Atau yang memang sangat urgen di tangani jadi seperti itu,” katanya.
Telah Menjadi Prioritas
Camat Simboro, Akbar mengaku sebelumnya ditelepon PUPR Mamuju terkait kondisi wilayah Tapandullu yang terdampak abrasi.
“Saya lihat mungkin sepanjang 1 KM. Ini kita mengusulkan untuk diintervensi oleh pemerintah. Mudah-mudahan bisa terlaksana secepatnya,” sebutnya.
Pj. Kepala Desa Tapandullu, Jumardin menyatakan, masalah abrasi di dua dusun itu telah menjadi prioritas. Sebab, kondisinya sangat memprihatinkan. Air laut setiap saat masuk ke dalam pemukiman warga.
“Kita lihat sendiri PUPR Mamuju hadir untuk meninjau langsung lokasi desa kami. Memang mereka juga simpati dengan keadaan kita. Mudah-mudahan sekali lagi kami berharap program ini bisa berjalan sesuai dengan rencana, agar masyarakat di sini bisa sedikit nyaman dan aman,” tuturnya. (js)