Festival Tari 2025: Festival Tari Pertama UPTD Taman Budaya, Dorong Ekosistem Seni Tari Sulbar

oleh -567 Dilihat

Polman, Mesakada.com — Untuk pertama kalinya, UPTD Taman Budaya dan Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulbar, menggelar Festival Tari 2025.

Ajang prestisius yang tak hanya mempertontonkan keindahan gerak, namun juga menegaskan komitmen terhadap pelestarian.

Festival itu digelar di Boyang Kaiyyang, Taman Budaya dan Museum Buttu Cipping, Tinambung, Polewali Mandar (Polman), pada 2-4 Juni 2025.

Mengangkat tema “Sulawesi Barat Mattuqduq”, festival ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga simbol kuat kebangkitan ekosistem seni tari di Sulbar. Selama tiga hari penuh, kegiatan ini menyedot perhatian masyarakat dan pelaku seni dari berbagai daerah.

Festival ini secara resmi dibuka oleh Asisten Bidang Administrasi Setda Provinsi Sulbar, Amujib, mewakili Gubernur Sulbar. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung ruang kreatif seperti ini.

“Ini adalah momen penting. Festival ini bukan hanya selebrasi seni, tetapi juga penanda bahwa UPTD Taman Budaya dan Museum Sulbar telah memulai babak baru dalam pelestarian dan pengembangan budaya,” ujar Amujib.

Festival ini menjadi program unggulan UPTD pada 2025, sekaligus bentuk nyata komitmen mereka membuka ruang kreatif untuk generasi muda dan seniman lokal. Sebanyak 31 peserta dari sanggar seni masyarakat dan sekolah turut ambil bagian, menampilkan tari kreasi berbasis tradisi Sulbar.

Penilaian dilakukan oleh juri ternama di bidang tari, seperti Andi Fadalia (Dosen FSD UNM), Abu Bakar Hamid (koreografer Sulsel), dan Sahabuddin Mahganna (seniman musik tradisional). Kurator nasional Yulianti Tahir juga turut hadir, mengkurasi dan menampilkan tarian bertajuk Ambaroang yang terinspirasi mitos Mandar.

Festival ini tidak hanya menjadi lomba, tetapi juga ruang edukasi dan jejaring antar pelaku seni. Mulai dari pertunjukan Pakkimba’ oleh Sanggar Baruga hingga diskusi terbuka antar koreografer dan seniman, semua memperkuat ekosistem seni tari lokal.

Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum, Ika Lisrayani, menegaskan, festival ini menjadi tonggak awal dalam membangun ruang yang lebih besar dan inklusif untuk seni tari di Sulbar.

“Kami ingin seni ini tumbuh, bukan sekadar lestari,” ungkapnya.

Festival Tari 2025 sukses menciptakan ruang kolaborasi dan ekspresi yang dibutuhkan oleh ekosistem seni lokal, dan menjadi tonggak sejarah sebagai festival tari perdana yang digelar UPTD Taman Budaya dan Museum Sulbar. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.