Cegah Dari Kepunahan, Gubernur Sulbar Dorong Bahasa Mamuju Masuk Kurikulum Jadi Mata Pelajaran Sekolah

oleh -670 Dilihat
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka.

Mamuju, Mesakada.com – Bahasa Mamuju bakal didorong menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah di Mamuju. Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), menegaskan bahwa upaya ini bertujuan untuk melestarikan bahasa daerah yang semakin terancam punah. 

“Bahasa Mamuju itu kearifan lokal. Berdasarkan penelitian di Harvard University, Bahasa Mamuju termasuk dalam bahasa yang berpotensi punah karena jumlah penuturnya semakin kecil,” ujar Suhardi Duka, Rabu 12 Maret.

Meski generasi muda Mamuju semakin jarang menggunakan bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari, Suhardi menegaskan bahwa langkah konkret harus diambil agar bahasa tersebut tetap terjaga. Apalagi, Bahasa Mamuju sudah diakui oleh lembaga bahasa nasional sebagai bahasa daerah resmi. 

“Dengan pengakuan itu, Bahasa Mamuju bisa diajarkan di sekolah-sekolah. Salah satunya juga dengan mengenalkan tokoh-tokoh yang pernah mengabdi di Mamuju agar siswa lebih memahami sejarah dan budaya daerahnya,” ujarnya.

Menurutnya, penerapan kurikulum Bahasa Mamuju juga akan diterapkan di tingkat SMA. Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan ini tidak akan digeneralisasi di seluruh Sulbar. “Setiap daerah bisa menerapkan bahasa daerahnya masing-masing. Seperti di Mamasa, tentu yang digunakan adalah Bahasa Mamasa,” jelasnya. 

Dorongan ini menjadi langkah strategis untuk menjaga eksistensi Bahasa Mamuju sekaligus memperkuat identitas budaya di kalangan generasi muda.

Pemkab Mamuju melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Mamuju telah membahas hal tersebut bersama gubernur Sulbar, Rabu 12 Maret 2025. Tujuannya untuk meminta masukan terkait program ini. 

Sekretaris Disdikpora Mamuju, Saharuddin mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyusun buku pelajaran Bahasa Mamuju untuk siswa SD kelas 3, 4, 5, dan 6, serta SMP kelas 1, 2, dan 3.

Selain bahasa Mamuju, buku ini mencakup berbagai aspek budaya Mamuju. Termasuk profil tokoh-tokoh daerah, adat istiadat, cerita rakyat, permainan tradisional, dan makanan khas Mamuju. 

“Kami khawatir jika bahasa daerah tidak diajarkan di sekolah, tidak ada jaminan Bahasa Mamuju akan bertahan. Bisa saja punah. Oleh karena itu, kami ingin memastikan generasi muda tetap mengenal dan menggunakan bahasa ini,” ujar Saharuddin. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.