Mamuju, Mesakada.com – Upaya menjaga ekosistem laut di Sulbar kembali digelorakan lewat aksi tanam mangrove di Pantai Landi, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Minggu, 6 Juli 2025.
Kegiatan ini digelar oleh Malaqbi Institute bersama Lembaga Amil Zakat Hadji Kalla, menggandeng sejumlah komunitas lokal seperti Manakarra Snorkeling, pecinta alam, Sahabat Maleo, Cakrawala, dan komunitas lingkungan lainnya.
Penanaman ini menjadi bagian dari gerakan pelestarian lingkungan laut yang juga menandai peringatan Hari Kelautan Nasional. Sebanyak 2.045 bibit mangrove mulai ditanam secara bertahap, dan dijadwalkan akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Dewan Pembina Malaqbi Institute, Abdi Latief, menegaskan pentingnya aksi nyata dalam menjaga kawasan pesisir yang kini makin rentan akibat abrasi dan perubahan iklim.
“Kegiatan hari ini menandai awal penanaman 2.045 bibit mangrove yang rencananya akan terus berlanjut hingga akhir tahun, guna mencapai target tersebut,” kata Abdi.
Ia juga menyebutkan bahwa selain memperingati Hari Kelautan, aksi ini sekaligus menjadi momentum memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan mangrove sebagai benteng alami pantai, habitat biota laut, dan penyangga ekosistem pesisir.
Sebelum penanaman, para peserta berdiskusi santai mengenai pentingnya pelestarian lingkungan laut. Diskusi tersebut menyoroti peran mangrove dalam menjaga keberlanjutan wisata bahari berbasis komunitas.
“Pendekatan pariwisata berbasis komunitas atau community sustainable tourism, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor wisata di Mamuju tanpa merusak ekologi laut,” lanjut Abdi yang juga alumni SMA Tinggi Moncong Malino.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Mamuju yang turut hadir juga menyampaikan pentingnya dukungan terhadap aktivitas pelestarian laut, terutama yang menggabungkan edukasi dan keterlibatan masyarakat.
Menurutnya, pelestarian ekosistem laut akan menjadi pondasi penting bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Sulawesi Barat, yang tidak hanya berorientasi pada kunjungan wisatawan, tetapi juga pada perlindungan alam laut yang menjadi daya tarik utama.
“Harapan besar disematkan agar mangrove yang ditanam dapat berfungsi sebagai pelindung pantai, mengatasi masalah abrasi yang semakin mengancam pesisir dalam beberapa tahun terakhir,” tutup Abdi. (*)